Langsung ke konten utama

Merantau di Jakarta

Hai, selamat bermalam minggu bagi anda perantau. Saya adalah perantau dari Jogjakarta, tepatnya di salah satu kabupaten yang sekarang sudah ramai wisatanya yaitu Gunungkidul. 

Merantau sebenarnya bukan hal yang sangat saya cita-citakan.
Call me unplanned woman, nggak pernah punya cita cita mau tinggal dimana, nikah sama siapa, kerja jadi apa. Ya mengalir saja... pernah kerja di Solo dengan gaji yang cukup bisa nabung (aku ngga jago nabung:(), lalu akhirnya interview dan ditempatkan di Jakarta.
Ya sudah, karena suka dengan hal baru... yowis, dijalani saja. Dilakoni saja, saya selalu percaya pilihan yang diberikan Tuhan akan dibantu oleh Tuhan.

2011 Juni atau Juli *kalau ngga salah ya, mulailah Siska tika ini tinggal di Jakarta. 


Dan ini kamar kosan saya. Radio & TV is my fav.

BAGAIMANA CARA HIDUP DI JAKARTA??? *tahunpertamadiJakartaSebenarnya takut juga sih, alone. Di kos sendirian, kemana mana sendirian ngga ada pacar. Pernah sih punya pacar, lalu putus *dikitajacurhatnya*. Awal dateng, naik taksi yang katanya blue birt(dipesenin saudara naik blue bird aja) ee.. gak taunya sopir ini bawa mobil sedan corrola, dan bukan blue bird berwarna biru itu. Dan amazingnya dari Gambir ke BNI 46 harganya 80ribu. Haha... Gak mau kejebak kan seperti akuuu?? Menurutku ya... Siapkan beberapa hal kaya gini :
  1. Apalin peta di Jakarta, beli maps, atau buka google maps. Dan lucky me, kerjanya selalu mobile dan semangat banget apalin jalan. GAK MAU KETIPU LAGI! Bawa kendaraan sendiri, jadi pernah nyasar, ketilang dll. Karena sangat penting apalin jalan di jakarta. Apalagi orang jawa medok, yang pasti bakal dikerjain. 
  2. Boleh sih ikut jalan setiap weekend seperti orang orang Jakarta itu, tapi... inget kita masih bayar kos, dan beli sabun cuci atau bayar laundry. So, ada waktunya jalan ke mall, ada waktunya juga di kosan aja nonton film. Itung itung hiburan gratis. 
  3. Cari hiburan gratis atau murah. Gunakan socmed, search aja kata kunci -Jakarta, event dll. Gampang koq, naik bus tingkat gratis, ke Monas, CFD, ke Ragunan, Kebon raya Bogor. Dan cobain aja transportasi umum seperti KRL atau Busway. Murah, palingan macet sih.
Nah, kayaknya segitu dulu. Nanti disambung lagi, mau malam mingguan dulu*nontonfilmdikost. 
DEMIBISAHITS. 

Sekian. Maturnuwun. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mampir di stasiun Cirebon

Ini pengalaman pertama saya ke cirebon (biasanya hanya lewat). Dikarenakan tiket lebaran yang ajaib susahnya dicari, akhirnya saya ke jakarta transit di cirebon. Pukul 03.35 berangkat dari stasiun Tugu dan sampai di Cirebon pukul 09.15. Saya googling hal apa yang bisa ditemukan ketika berada di Cirebon, kebanyakan kuliner dan ke kasunanan. Tapi ketika saya sampai, woooow panasssss. Menyesal rasanya mandi air hangat pukul 3 pagi, karena saya mandi di stasiun dan airnya hangat.....  Oiya, ketika keluar dari stasiun Cirebon, akan banyak sekali tukang becak dan tukang carter mobil menawarkan jasa mengantar ke tempat belanja atau makan empal gentong, dan keraton. Nah, sambil menunggu cirebon ekspres yang akan berangkat 16.35, saya coba sekedar jalan jalan di sekitar stasiun. Nah, setelah itu saya makan di sebrang stasiun, ada 2 warung yang nampak, yaitu empal gentong pukul jabon dan putra darma. Karena, pas saya googling banyak yang bilang darma-darma gitu... Akhirnya say...

Fasilitas di Taman Menteng

Famous Taman Menteng Mendengar kata Taman Menteng, pertama kali yang ada di benak adalah sebuah taman yang sering dikunjungi oleh Dian Sastro (keseringan kepoin IG-nya Mba Dian). Nah, betul yang memang berkat google kita bisa tau banyak hal. Maka sayapun mencoba mendatangi Taman Menteng. Beberapa bulan lalu, saya dan teman kantor makan siang di Taman Menteng dengan membawa bekal. . Sekarang saya mau cerita tentang fasilitasnya, kalau tentang bentuknya seperti apa bisa lah ya googling gambarnya sendiri. Fasilitas di Taman Menteng ini ternyata sudah lengkap loh.  Berikut adalah fasilitas di Taman Menteng (Maaf stok foto malam): 1. Parkir Ternyata benar ya, ada parkiran gedung yang bisa menampung puluhan kendaraan. Dan parkirnyapun resmi lho. Jadi ada 3 lantai parkirannya. Fasilitas di Taman Menteng sudah baik menurut saya, untuk turunnya kita bisa melalui tangga. Dan masuk area parkir ada di pintu seberang Menteng Sentral. Dan saya tanyakan sih, parkir bisa sampai malam seki...

Ada apa di Ujung Genteng?

Ujung Genteng #tanparencana mungkin begitu hashtag-nya saat saya sampai Ujung Genteng. Saat diajak, saya bilang iya iya aja. Dan karena saya orangnya parnoan, ya saya googling sekomplit mungkin tentang trip ke Ujung Genteng. Beda banget hasilnya dari yang dibaca loh ternyata, jadi kayaknya coba aja sendiri kesana... https://en.wikipedia.org/wiki/Ujung_Genteng  1. Transportasi   Untuk menuju Ujung Genteng, saya ngeteng aja ama temen-temen. Berikut adalah urutannya : Kami ber-4, dari jakarta naik KRL ke Bogor (Rp5000) +/- 30 menit Nyebrang dari stasiun Bogor ke Bogor Paledan. Kereta Parangrango Bogor Paledan - Sukabumi. (Rp20000) +/-2,5 jam. Fyi keretanya lelet banget, tapi ada AC dan ada restorasi dan charger. Dari Stasiun Sukabumi - Lembur Situ ini, jalan kaki aja keluar belok kiri melewati pasar yang lumayan besar lalu cari angkot warna kuning. (Rp5000) Lembur Situ-Surade, naik elf (Rp35000) +/- 4 Jam. Fyi, elf ini manteb banget---goncangannya. Mendi...