Langsung ke konten utama

3 hari 3 malam di Kuala Lumpur

LIBURAN

Saya termasuk orang yang jarang berlibur. Dan akhirnya bulan Juni ini bisa berlibur dengan bekal tiket murah yang dibeli tahun kemarin. 

Hainan chicken rice ball Mamee Jongker

Malacca

Suasana jalan di Malaysia




Jumat.

Jadilah kami berangkat, walaupun delay sebentar. 3 perempuan jalan bareng, dan kebetulan juga kami seangkatan waktu kuliah. 

Kira kira pukul 18.00 kami sampai di KL, dijemput kawan yaitu Ria dan Fariq. 

Kami naik Kereta menuju KLCC, dan disambung kereta lagi semacam KRL (correct me, if im wrong). Kami tinggal di dekat stasiun Damai, tepatnya di Jalan Gourmey. 

Terima kasih untuk Ria, sudah memberi kami tumpangan. Dan kami bisa irit biaya jalan jalan. 

Menghirup udara Malaysia, sebenarnya biasa saja. Namun semua terasa teratur, naik kereta tidak secrowded di Jakarta. Dan banyak orang asing yang ditemui di sini. 



Kami naik Kereta menuju KLCC, kereta ini adem dan nyaman. 
Sesampainya di Bandara, dijemput
Arabican lemon, rasanya segar. Dan ini favorit saya di sini
Saya lupa namanya, tapi eemmm baunya kambing sekali
Marakesh : Arab Moroccan Restaurant




Sebelum hari pertama, sebenarnya ada malam pertama. Di malam pertama, kami makan makanan Arab. Nama restorannya marakesh : Arab Moroccan Restaurant, dan jujur saja... saya kurang suka dengan makanan arab. Yang paling menarik hanya lemon arab dan Sisha. Hehe... bauuu kambing soalnya. 



Petronas Malaysia





okay, then masuk ke Day 1. Sabtu
 Pagi hari, kami bangun pukul 7.Beruntung sekali yah memang menginap di condo teman, pagi pagi sudah ada yang teriakk "Ayo mrene sarapan.... !!". Suara teman sekamar saya sewaktu kuliah ini, sangat homie sekaliii.. 
Pagi hari di Jalan Gourmey, sambil menunggu Taxi
 
Laluan sehala, artinya jalan searah












Peta lokasi di Malacca
Ini kami berempat berfoto di salah satu gedung di malacca heritage
Setelah bersiap, meluncurlah kami menuju Malacca. Menuju ke daerah ini harus naik Bus antar kota (kayaknya sih..). Karena kami agak manja, kami naik taksi, habis sekitar 20 RM menuju BTS (Bandar Tasik Selatan). Info dari teman saya, seharunya bisa menggunakan KTM. Dan dari sini, kami naik Bas (mereka menyebutnya bas) menuju Malacca Sentral dengan durasi 2 jam perjalanan (serius saya kurang suka jalur bis dan 2 jam itu lama). 






Setelah tiduran, sampai juga di Malacca sentral. Oiya, setelah sampai sini lebih baik beli tiket balik, supaya nanti kebagian dan bisa ngepasin jadwal. 
Kami naik semacam busway jakarta menuju Malacca Heritage, dan Jongker Walk kira kira 15 menit sampai. 
Seriuss... lumayan capek sekali lho jalan disini, dan gerah. Karena ada danau dan terasa terik. Pertama kami berfoto di lokasi Malacca heritage. Oiya, sesampainya disini kami melihat ada pengamen yang lumayan asik koq. Ada banyak spot foto juga, sampai ke Jongker Walk. Tidak jauh dari situ, kami berjalan melewati jembatan ke Jongker Walk, dan disini saya suka sekali banyak toko oleh-oleh, restaurant, dan banyak jajanan. Saya beli semacam bakpau, dan sambel teri Hengs. Enakkk..  

Oiya, berhubung perut lapar sekali.. Kami memilih makanan yang aman untuk perut yaitu ke Mamee Jongker House. 

Pusat oleh-oleh

Mamee Jongker House
i like this!




Melaka Art Galery
Taman yang membuat senyuman tak lepas


Jongker Walk,
semacam pasar kuliner dan oleh-oleh



Berpose di Mamee Jongker House,
restoran yang kami kunjungi.
Hainan rice-nya enakkk....
Pelayannya baik-baik, dan ada wifi *penting
Suasana jalanan sepulang dari Malacca,
Syahdu

Sepulang dari Malacca, kami lanjut kembali ke KL. Dan menuju Kuala Lumpur, ke Sungai Weing. Di tempat ini, saya tidak bisa foto karena low bat. Semacam mall, dengan isi mirip di ITC. Setelah capek mencari cari titipan teman (yang tidak ketemu), lalu pergilah saya menjemput belanjaan sendiri. Hehe, saya beli sepatu yang lagi disc, merk Nose, dengan harga 38 RM. Oiya, berhati hatilah jika berbelanja saat lelah. Teman saya, Ida harus mengganti 100 RM karena menjatuhkan barang pecah belah bentuknya ikan. Nyesek ya booo... 

Capek, pegel banget dan lapar. Akhirnya kami ber4 lapar, Ajeng, Ida dan saya sudah sangat lapar dan ingin sekali makan nasi (seriusssss). Berputar-putar mencari makanan... NASIIIII!!! Akhirnya kami mencari Mcd, sudah berjalan lumayan jauh sekitar 1 km, menemukan MCD!!

Dan... no way... TIDAK ADA NASI!!!! Okey... fine, we need RICE!! Setelah kenyang, thanks God... ada jemputan dari teman yaitu fariq.

Jujur saya sudah capek, dan kami jalan ke Sunway. Di sini ada patung singa besar sekali, kami berfoto tapi susah banget... lighting nggak support. Dan satu lagi... kami NGANTUKKKKK!!!!. Dan pulanglah kami, kira-kira 1 jam perjalanan lebih dan kami tidur. Maaf fariq kami teparr... dan terima kasih Ria menemani fariq ngobrol. FYI, teman saya yang bernama Ria.. sangat kuat, bersemangat. Setiap pagi minum vitamin. haha..

Malamnya kami selalu menghitung uang yang ada di dompet, demi selamatnya liburan ini. 

BESOK KITA SAMBUNG LAGI... 


Inilah penampakan patung singa di Sunway sebelum lampunya mati















DAY 2. Minggu

woww... Ini hari Minggu. DOMINGO. 
Pagi hari sudah merencanakan beberapa tempat untuk dikunjungi. Mulai dari Genting, Batu caves, Pasar seni dan Chinatown. Dikarenakan kami sudah kelelahan, santai sekali menuju stasiun. Ada beberapa agenda, yaitu check in dulu. Sampai di stasiun, kami check in dulu. Dan ketika akan membeli tiket menuju Genting... ternyata ada lagi pukul 12.30. Sedangkan kami sudah di lokasi pukul 10.00. Daripada membuang waktu, akhirnya kami ke Batu Caves. 

Padahal saya kepengeeennn sekali, naik kereta gantung ya katanya. :(

So... naiklah kami kereta yang hanya butuh sekitar 10 menit saya menuju Batu caves. Perlahan udara panas hadir, ketika kami sampai di Batu Caves. Oiya, masuknya tidak bayar alias FREE. 


Patung Murugan
How great is Our God

Lilin untuk berdoa
Banyak jajanan India di sini
Di tempat ini, cuaca sangat terik dan banyak monyet. Jadi, kalau bawa makanan sebaiknya masukan ke tas, jika tidak mau berbagi dengan monkeys. Oiya di sini juga ada patung Khresna, dan Hanoman. Jika ingin ke area Khresna, harus membayar. Walaupun cuaca panas, kami banyak berfoto. Hehe... soalnya maklum lama nggak ketemu. Beginilah jadinya... 



Patung Hanoman, banyak monyet disini

Kami sangat senang berada di tempat ini. Kembali bersemangat seperti saat masih kuliah. Tidak pernah setertawa ini. Dan akhirnya kami harus berpindah untuk makan siang. Masih... mencari NASI. Karena pasti disini banyak makanan India. 
Totally happy like monkeys kissed by a bananas
Next Stop - Pasar seni. 

Dari Batu Cave, kami menuju Pasar Seni dengan Kereta cukup 1 RM saja. Di sinilah kami belanja. Beli coklat, Oat chocho, dompet, miniatur dll. Foto kurang, karena low bat. 
Coklat ini saya beli

Recomended
Setelah dari Pasar seni, kami kembali ke condo. Kemudian kami makan malam ke sebuH restauran Thailand bernama Shukumvit yang berada di Jalan Hamzah. Di sini kami tidak banyak foto makanan, karena badan penuh salonpas dan teman saya, Ida sedang sakit. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mampir di stasiun Cirebon

Ini pengalaman pertama saya ke cirebon (biasanya hanya lewat). Dikarenakan tiket lebaran yang ajaib susahnya dicari, akhirnya saya ke jakarta transit di cirebon. Pukul 03.35 berangkat dari stasiun Tugu dan sampai di Cirebon pukul 09.15. Saya googling hal apa yang bisa ditemukan ketika berada di Cirebon, kebanyakan kuliner dan ke kasunanan. Tapi ketika saya sampai, woooow panasssss. Menyesal rasanya mandi air hangat pukul 3 pagi, karena saya mandi di stasiun dan airnya hangat.....  Oiya, ketika keluar dari stasiun Cirebon, akan banyak sekali tukang becak dan tukang carter mobil menawarkan jasa mengantar ke tempat belanja atau makan empal gentong, dan keraton. Nah, sambil menunggu cirebon ekspres yang akan berangkat 16.35, saya coba sekedar jalan jalan di sekitar stasiun. Nah, setelah itu saya makan di sebrang stasiun, ada 2 warung yang nampak, yaitu empal gentong pukul jabon dan putra darma. Karena, pas saya googling banyak yang bilang darma-darma gitu... Akhirnya say...

Fasilitas di Taman Menteng

Famous Taman Menteng Mendengar kata Taman Menteng, pertama kali yang ada di benak adalah sebuah taman yang sering dikunjungi oleh Dian Sastro (keseringan kepoin IG-nya Mba Dian). Nah, betul yang memang berkat google kita bisa tau banyak hal. Maka sayapun mencoba mendatangi Taman Menteng. Beberapa bulan lalu, saya dan teman kantor makan siang di Taman Menteng dengan membawa bekal. . Sekarang saya mau cerita tentang fasilitasnya, kalau tentang bentuknya seperti apa bisa lah ya googling gambarnya sendiri. Fasilitas di Taman Menteng ini ternyata sudah lengkap loh.  Berikut adalah fasilitas di Taman Menteng (Maaf stok foto malam): 1. Parkir Ternyata benar ya, ada parkiran gedung yang bisa menampung puluhan kendaraan. Dan parkirnyapun resmi lho. Jadi ada 3 lantai parkirannya. Fasilitas di Taman Menteng sudah baik menurut saya, untuk turunnya kita bisa melalui tangga. Dan masuk area parkir ada di pintu seberang Menteng Sentral. Dan saya tanyakan sih, parkir bisa sampai malam seki...

Ada apa di Ujung Genteng?

Ujung Genteng #tanparencana mungkin begitu hashtag-nya saat saya sampai Ujung Genteng. Saat diajak, saya bilang iya iya aja. Dan karena saya orangnya parnoan, ya saya googling sekomplit mungkin tentang trip ke Ujung Genteng. Beda banget hasilnya dari yang dibaca loh ternyata, jadi kayaknya coba aja sendiri kesana... https://en.wikipedia.org/wiki/Ujung_Genteng  1. Transportasi   Untuk menuju Ujung Genteng, saya ngeteng aja ama temen-temen. Berikut adalah urutannya : Kami ber-4, dari jakarta naik KRL ke Bogor (Rp5000) +/- 30 menit Nyebrang dari stasiun Bogor ke Bogor Paledan. Kereta Parangrango Bogor Paledan - Sukabumi. (Rp20000) +/-2,5 jam. Fyi keretanya lelet banget, tapi ada AC dan ada restorasi dan charger. Dari Stasiun Sukabumi - Lembur Situ ini, jalan kaki aja keluar belok kiri melewati pasar yang lumayan besar lalu cari angkot warna kuning. (Rp5000) Lembur Situ-Surade, naik elf (Rp35000) +/- 4 Jam. Fyi, elf ini manteb banget---goncangannya. Mendi...